Keterangan

Blog ini merupakan pandangan-pandangan saya, tentang keluarga saya, Saran-saran teman-teman dan tentang apa yang dicita-citkan orang tua saya

Rabu, 09 November 2011

Tahun Hijriyah


Kalender Hijriyah atau Kalender Islam (Bahasa Arab: التقويم الهجري; at-taqwim al-hijri), adalah kalender Qomariah (LUNAR) yang penetapan dimulainya tahun itu berdasarkan Hijrahnya Nabi Mhammad SAW. Sedangkan Tahun Qomariah adalah Kalender yang berdasarkan peredaran siklus sinodik bulan
Kalau kita kenal Hari itu dimulai pada jam 00:00 waktu setempat tapi pada Kalender Hijriyah memulai hari pada saat terbenamnya matahari. Waktu periodik tahun juga tidak sama, kalau di tahun Masehi kabisat itu terjadi setiap 4 tahun sekali tapi pada tahun Hijriyah/Qomariah terjadi kabisat ber periodik 12 kali setiap Dorob 34 tahun.

Sejarah dan Penetapan Awal

Sebelum ada penetapan tahun Hijriyah bahkan sebelum islam sebenarnya sudah ada kalender campuran Masehi dan Qomariyah artinya istillah nama bulan sudah ada seperti bulan muharam , namun waktu itu belum dikenal penomoran tahun. Pada waktu itu baru dikenal pemberian istilah tahun yang berkaitan dengan peristiwa seperti Tahun Gajah.

Ketika  Umar bin khatab menjabat Kepala Negara mencapai tahun ke 5 beliau mendapat surat dari Sahabat Musa Al As’ari Gubernur Kuffah, adapun isi suratnya adalah sebagai berikut 
Telah menulis surat Gubernur Musa Al As’ari kepada Kepala Negara Umar bin khatab. Sesungguhnya telah sampai kepadaku dari kamu beberapa surat-surat tetapi surat-surat itu tidak ada tanggalnya.Kemudian Kholifah Umar bin khatab mengumpulkan para tokoh-tokoh dan Sahabat-Sahabat yang ada di Madinah.
Maka mengumpulkan Umar bin khatab untuk mengadakan musyawarah.
Didalam musyawarah itu membicarakan rencana akan membuat Tarikh atau kalender Islam. Dan didalam musyawarah muncul bermacam-macam perbedaan pendapat. Diantara pendapat tersebut adalah sebagai berikut:
  • Ada yang berpendapat sebaiknya tarikh Islam dimulai dari tahun lahirnya Nabi Muhammad saw.
  • Ada yang berpendapat sebaiknya kalender Islam dimulai dari Nabi Muhammad saw diangkat menjadi Rasulullah.
  • Ada yang berpendapat sebaiknya kalender Islam dimulai dari Rasulullah di Isro Mi’roj kan .
  • Ada yang berpendapat sebaiknya kalender Islam dimulai dari wafatnya Nabi Muhammad saw.
  • Sayyidina Ali krw. Berpendapat, sebaiknya kalender Islam dimulai dari tahun Hijriyahnya Nabi Muhammad saw dari Mekkah ke Madinah atau pisahnya negeri syirik ke negeri mukmin. Pada waktu itu Mekkah dinamakan Negeri Syirik, bumi syirik.
Akhirnya musyawarah yang dipimpin oleh Amirul Mukminin Umar Bin khatab sepakat memilih awal yang dijadikan kalender Islam adalah dimulai dari tahun Hijriyah nya Nabi Muhammad saw dari Mekkah ke Madinah. Kemudian kalender Islam tersebut dinamakan Tahun Hijriyah.
Jadi adanya ditetapkan tahun Hijriyah itu dimulai dari Sayyina Umar bin khatab menjabat Kepala Negara setelah 5 tahun. Sebelum itu belum ada tahun Hijriyah baikpun jaman Rasulullah hidup maupun jaman Sahabat. Dan tahun Hijriyah mulai diberlakukan bertepatan dengan tahun 640M. Setelah tahun Hijriyah berjalan 5 tahun kemudian Sahabat Umar Bin khatab wafat.
( Keterangan ini diambil dari Kitab Tarikh Umam wal Muluk, ditulis oleh Muhammad bin Jarir At Thobari, yang dikenal dengan nama Tarikh Thobari. Kitab ini jumlahnya 12 jilid besar, setiap satu jilid tebalnya 250 halaman).Sumber;htp://ais.blogsome.com/2007/01/19/sejarah-singkat-tahun-hijriyah/

Minggu, 06 November 2011

Surat Nabi Muhammad SAW Untuk Herkules

Surat Nabi Muhammad SAW Untuk Herkules




Hadis 1745 jilid 3 sahih Muslim:
Di dalamnya tertulis:
”Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang. Dari Muhammad Rasulullah, kepada Heraclius, pembesar Rumawi. Berbahagialah orang yang mengikuti petunjuk. Kemudian, aku mengajak Anda masuk Islam. Islamlah Anda, niscaya Allah akan memberi pahala berlipat ganda. Jika anda menolak, maka anda akan memikul dosa seluruh rakyat anda. Hai Ahli Kitab!marilah kita bersatu dalam kalimah yang sama antara kita semua. Yaitu, bahawa kita tidak akan menyembah selain hanya kepada Allah semata-mata: tidak akan menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain, dan tidak menjadi sebagian kita menjadi Tuhan sebagian yang lain, kecuali hanya  Allah semata-mata. Jika mereka menolak, maka katakanlah kepada mereka, “saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang Muslim”. 





Hadis riwayat Abu Sufyan r.a, ia berkata: 
Aku berangkat ke Syam pada masa perdamaian Hudaibiah, iaitu perjanjian antara diriku dan Rasulullah saw. Ketika aku berada di Syam, datanglah sepucuk surat dari Rasulullah saw. yang ditujukan ke Hiraklius, Penguasa Romawi. 

Yang membawa surat itu adalah Dihyah Al-Kalbi yang langsung menyerahkannya kepada Penguasa Basrah.Selanjutnya, Penguasa Basrah menyerahkan kepada Hiraklius. Hiraklius lalu bertanya: Apakah di sini terdapat seorang dari kaum lelaki yang mengaku sebagai nabi ini?

Mereka menjawab: Ya! Maka aku pun dipanggil bersama beberapa orang Quraisy lainnya sehingga masuklah kami menghadap Hiraklius. Setelah mempersilakan kami duduk di hadapannya,

Hiraklius bertanya: Siapakah di antara kamu sekalian yang paling dekat nasabnya dengan lelaki yang mengaku sebagai nabi ini? Abu Sufyan berkata: Lalu aku menjawab: Aku.

Kemudian aku dipersilakan duduk lebih dekat lagi ke hadapannya sementara teman-temanku yang lain dipersilakan duduk di belakangku. Kemudian Hiraklius memanggil juru terjemahnya dan berkata kepadanya: Katakanlah kepada mereka bahwa aku akan menanyakan kepada orang ini tentang lelaki yang mengaku sebagai nabi itu. Jika ia berdusta kepadaku, maka katakanlah bahwa ia berdusta.

Abu Sufyan berkata: Demi Allah, seandainya aku tidak takut dikenal sebagai pendusta, niscaya aku akan berdusta. Lalu Hiraklius berkata kepada juru terjemahnya: Tanyakan kepadanya bagaimana dengan keturunan lelaki itu di kalangan kamu sekalian?

Aku menjawab: Di kalangan kami, dia adalah seorang yang bernasab baik. Dia bertanya: Apakah ada di antara nenek-moyangnya yang menjadi raja?

Aku menjawab: Tidak. Dia bertanya: Apa kamu sekalian menuduhnya sebagai pendusta sebelum dia mengakui apa yang dikatakannya? Aku menjawab: Tidak.

Dia bertanya: Siapakah pengikutnya, orang-orang yang terhormatkah atau orang-orang yang lemah?

Aku menjawab: Para pengikutnya adalah orang-orang lemah. Dia bertanya: Mereka semakin bertambah ataukah berkurang?

Aku menjawab: Bahkan mereka semakin bertambah.

Dia bertanya: Apakah ada seorang pengikutnya yang murtad dari agamanya setelah dia peluk karena rasa benci terhadapnya?

Aku menjawab: Tidak.

Dia bertanya:Apakah kamu sekalian memeranginya?

Aku menjawab: Ya.

Dia bertanya: Bagaimana peperangan kamu dengan orang itu?

Aku menjawab: Peperangan yang terjadi antara kami dengannya silih-berganti, terkadang dia mengalahkan kami dan terkadang kami mengalahkannya.

Dia bertanya: Apakah dia pernah berkhianat?

Aku menjawab: Tidak. Dan kami sekarang sedang berada dalam masa perjanjian damai dengannya, kami tidak tahu apa yang akan dia perbuat. Dia melanjutkan: Demi Allah, aku tidak dapat menyelipkan kata lain dalam kalimat jawaban selain ucapan di atas.

Dia bertanya lagi: Apakah perkataan itu pernah diucapkan oleh orang lain sebelum dia?

Aku menjawab: Tidak.

Selanjutnya Hiraklius berkata kepada juru terjemahnya: Katakanlah kepadanya, ketika aku bertanya kepadamu tentang nasabnya, kamu menjawab bahwa ia adalah seorang yang bernasab mulia. Memang demikianlah keadaan rasul-rasul yang diutus ke tengah kaumnya.

Ketika aku bertanya kepada kamu apakah di antara nenek-moyangnya ada yang menjadi raja, kamu menjawab tidak. Menurutku, seandainya ada di antara nenek-moyangnya yang menjadi raja, aku akan mengatakan dia adalah seorang yang sedang menuntut kerajaan nenek-moyangnya.

Lalu aku menanyakan kepadamu tentang pengikutnya, apakah mereka orang-orang yang lemah ataukah orang-orang yang terhormat. Kamu menjawab mereka adalah orang-orang yang lemah. Dan memang merekalah pengikut para rasul.

Lalu ketika aku bertanya kepadamu apakah kamu sekalian menuduhnya sebagai pendusta sebelum dia mengakui apa yang dia katakan. Kamu menjawab tidak. Maka tahulah aku, bahwa tidak mungkin dia tidak pernah berdusta kepada manusia kemudian akan berdusta kepada Allah.

Aku juga bertanya kepadamu apakah ada seorang pengikutnya yang murtad dari agama setelah ia memeluknya karena rasa benci terhadapnya. Kamu menjawab tidak. Memang demikianlah iman bila telah menyatu dengan orang-orang yang berhati bersih.

Ketika aku menanyakanmu apakah mereka semakin bertambah atau berkurang, kamu menjawab mereka semakin bertambah. Begitulah iman sehingga ia bisa menjadi sempurna.

Aku juga menanyakanmu apakah kamu sekalian memeranginya, kamu menjawab bahwa kamu sekalian sering memeranginya. Sehingga perang yang terjadi antara kamu dengannya silih-berganti, sesekali dia berhasil mengalahkanmu dan di lain kali kamu berhasil mengalahkannya. Begitulah para rasul akan senantiasa diuji, namun pada akhirnya merekalah yang akan memperoleh kemenangan.

Aku juga menanyakanmu apakah dia pernah berkhianat, lalu kamu menjawab bahwa dia tidak pernah berkhianat. Memang begitulah sifat para rasul tidak akan pernah berkhianat.

Aku bertanya apakah sebelum dia ada seorang yang pernah mengatakan apa yang dia katakan, lalu kamu menjawab tidak. Seandainya sebelumnya ada seorang yang pernah mengatakan apa yang dia katakan, maka aku akan mengatakan bahwa dia adalah seorang yang mengikuti perkataan yang pernah dikatakan sebelumnya.

Dia melanjutkan: Kemudian Hiraklius bertanya lagi: Apakah yang ia perintahkan kepadamu?

Aku menjawab: Dia menyuruh kami dengan salat, membayar zakat, bersilaturahmi serta membersihkan diri dari sesuatu yang haram dan tercela.

Hiraklius berkata: Jika apa yang kamu katakan tentangnya itu adalah benar, maka ia adalah seorang nabi. Dan aku sebenarnya telah mengetahui bahwa dia akan muncul, tetapi aku tidak menyangka dia berasal dari bangsa kamu sekalian. Dan seandainya aku tahu bahwa aku akan setia kepadanya, niscaya aku pasti akan senang bertemu dengannya.

Dan seandainya aku berada di sisinya, niscaya aku akan membersihkan segala kotoran dari kedua kakinya serta pasti kekuasaannya akan mencapai tanah tempat berpijak kedua kakiku ini.

Dia melanjutkan: Kemudian Hiraklius memanggil untuk dibawakan surat Rasulullah saw. lalu membacanya. Ternyata isinya adalah sebagai berikut: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah, dari Muhammad, utusan Allah, untuk Hiraklius, Penguasa Romawi. Salam sejahtera semoga selalu terlimpah kepada orang-orang yang mau mengikuti kebenaran.

Sesungguhnya aku bermaksud mengajakmu memeluk Islam. Masuklah Islam, niscaya kamu akan selamat. Masuklah Islam niscaya Allah akan menganugerahimu dua pahala sekaligus. Jika kamu berpaling dari ajakan yang mulia ini, maka kamu akan menanggung dosa seluruh pengikutmu.

(Wahai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimat ketetapan yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita mempersekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain daripada Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada Allah).

Selesai ia membaca surat tersebut, terdengarlah suara nyaring dan gaduh di sekitarnya. Lalu ia memerintahkan sehingga kami pun segera dikeluarkan. Lalu aku berkata kepada teman-temanku ketika kami sedang menuju keluar, Benar-benar telah tersiar ajaran Ibnu Abu Kabasyah, dan sesungguhnya ia benar-benar ditakuti oleh Raja Romawi. 

Abu Sufyan berkata: Aku masih terus merasa yakin dengan ajaran Rasulullah saw. bahwa ia akan tersiar luas sehingga Allah berkenan memasukkan ajaran Islam itu ke dalam hatiku.

Rabu, 26 Oktober 2011

Apresiasi

Perkembangan selanjutnya alhamdulillah mulai ada perubahan. Mulai pada perubahan wujud semangat menjadi wujud jihad, sampai pada perubahan paradigma pemikiran dan tata kerja.




Inilah ungkapan yang mau saya ungkapkan sebagai apresiasi terhadap kerjasama para anggota dan keluarga atas kepedulian amanat pesantren jatiluhur. Semoga menjadi kebaikan yang di ridhoi oleh Allah SWT Amiin.

Sangat -sangat saya pahami betapa kerdilnya pekerjaan kami ini. Tapi sebenarnya semua tim telah merubah paradigmanya, bagaimana kita melihat pekerjaan ini dari sudut pandang yang lebih positif. dan dengan begitu  kami merasa inilah ibadah. Semoga kami dimasukan kedalam golongan orang-orang yang ikhlas.


Minggu, 18 September 2011

SANTRI KALONG



Salah satu sistem pesantren yang pernah di pakai di Pesantren jatiluhur adalah Sistem Santri Kalong. Istilah ini tidak tahu dari mana asalnya, mungkin kira-kira karena mesantren seperti prilaku kalong yaitu pergi sore pulang pagi.
Sistem ini sebenarnya sudah dijalankan lama sejak mulai berdirinya pesantren.tapi kemudian pertanyaanya kenapa kita tidak dikembangkan dan dikelola agar lebih profesional. Kalau kita kelola secara profesional, dan lebih menarik, ini bakal menjadi sebuah sistem pesantren yang beda dengan yang lainya.
Karena hakekatnya semua orang tua murid ingin sekali anaknya lebih pintar dan lebih soleh. mereka akan sangat bahagia jika ada  lembaga yang mau merawat, mendidik, membimbing dan melatih anaknya supaya lebih soleh. Pesantren diharapkan dapat membantu tugas orang tua itu sepenuhnya secara profesional.
Mengapa Sistim ini?

Ada beberapa alasan yang menurut saya wajar sistem ini di pilih, karena
  1. Bisa merkrut santri dari anggota keluarga, lingkungan sekitar, alumni yang sudah sekollah di sekolah pormal sekitar Rancah, baik SMP, SMA, SMK, MTs, atau MAN yang ada di sekitar Rancah
  2. Biarkan santri dan orang tuanya memilih sekolah formal di sekitar Rancah
  3. Bisa kerjasama dengan sekollah di sekitar Rancah
  4. Banyak sekali orang tua santri yang mendambakan ada yang menjadi penggatinya untuk mendampingi anaknya dalam belajar
  5. Mudah dalam memulainya

Diharapkan pesantren meneruskan program ini dalam bentuk dan kemasan yang lebih cantik dan fropesional
bagaimana mengelolanya?
  • Mendampingi secara lebih dekat dan langsung seluruh kegiatan sehai-hari seorang santri
    • mencatat seluruh kegiatan santri
      • Meliputi kegiatan Sholatnya, ibadahnya, pengetahuannya, kesehatannya, hubungan dengan teman dan guru pembimbingnya, sodakohnya, uang jajannya,
      • Setiap santri memiliki buku Raport Harian dan semua kegiatannya bisa dilihat orang tuanya
    • mengajarkan secara langsung cara-cara melakukan kegiatan secara islami,seperti: makan, tidur, mandi, berangkat sekolah, bermain selama 24 jam.
      • Mengajarkan solat, doa-doa, dan praktek ibadah secara langsung pada kegiatan sehari-harinya
      • Membuat kegiatan pengjian layaknya pesantren biasa
    • mengevaluasi seluruh kegiatan santri bersama santri bersangkutan secara berkala
    • Mengantar, menjemput santri ke tempat sekolahnya, atau ke tampat latihan
    • Menemukan bakat santri secepat mungkin, dan mengarahkan bakatnya
    • Memberikan wawasan dan motipasi yang cukup sesuai bakat dan cita-citanya
    • Memberi informasi perkembangan santri secara berkala dan cepat kepada orang tuanya termasuk hal-hal kecil.
    • Memberi kegiatan-kegiatan menyenangkan berbasis islami dan edukatif secara berkala
  • Mengantar dan menjemput ke Sekolah dan ke tempat penyaluran bakat
  • Mengawasi, membimbing, mengarahkan, dan memberi wawasan dalam:
    • Mengelola Uang jajan
    • Bermain
    • Beristirahat
  • Menemukan, Melatih, memberi sebanyak mungkin wawasan tentang  bakatnya,

Semua santri diarahkan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya dengan cara dan wawasan islam. Diharapkan prilaku santri kedepan walaupun beragam prfesinya tetap tidak keluar dari secara islami. Saya Ingat Semboyan Almarhum “Pintar atau bodohnya santri tujuan akhirnya adalah Soleh

Minggu, 11 September 2011

LANGKAH AWAL

Alhamdulillah kita panjatkan syukur atas segala karunia yang Allah limpahkan kepada kita semua. Kita (keluarga Aki) dikaruniai banyak sumberdaya manusia yang sangat mampu untuk membangkitkan perjuangan dari pounding father kita. Kenapa tidak?.
Kebangkitan Pesanren Jatiluhur tidak terlalu memerlukan banyak energi untuk bangkit, karena anak cucu Aki banyak sekali yang mampu untuk itu.
Hanya diperlukan sedikit kerjaan untuk memulainya.
Contoh
DR. Mumu bin H Lukmanul Hakim telah sedikit memberi gambaran dalam langkah-langkah untuk memajukan Pesantren, Yaitu

  • Sebarkan kader-kader (anak kita) ke pesantren-pesantren yang di nilai bagus dalam konsep, kemudian kader itu diharapkan bisa menularkan konsepnya nanti untuk Pesantren Jatiluhur.
  • Dalam 3 tahun ini pesantren sudah mempunyai pendukung berupa Yayasan atau lembaga formal
  • Dalam 5 tahun kemudian DR. Mumu akan mukim 100% di pesantren
Contoh lain
KH Udung Abdullah memberikan konsep jangka pendek untuk pondasi jangka panjang ,Yaitu

  • Menyerahkan kendali administrasi ke orang lain yaitu ke siapapun yang bisa dipecaya oleh semua pihak dan dilaporkan secara periodik ke publik
Contoh lain
Muhamad Ali BA (dengklok) memberikan Konsep yaitu

  • Membentuk tim-tim kecil yang diberi tugas tertentu kemudian bekerja sesuai bidangnya dengan target tertentu pula
Dan masih banyak konsep-konsep lain yang tersebar.
Konse-konsep ini sangat bagus-bagus tapi masalhnya masih sersebar di mana-mana.Disamping itu yang punya konsep juga kebingungan bagaimana cara menerapkannya.

Konsep konsep ini merupakan langkah yang mudah dan bisa kita lakukan dengan mudah kalau kita punya modal "HAYANG"
Selanjutnya "Dari mana kita memulainya?"
Disinilah saya punya ide, Yaitu:


  1. Membuat grup yang semaksimal mungkin bisa diketahui oleh sebanyak mungkin anggota keluarga atau orang yang punya kepedulian terhadap pesantren Jatiluhur.Yang menurut saya Forum di Facebook adalah yang paling mungkin.
    • Diharapkan di forum ini terdapat anggota yang bisa mewakili secara daerah, atau keluarga.Contoh Dea Bin Yoyo Di Lampung sebagi anggota secara online di forum tapi juga secara offline dia terus menerus menginformasikan dari forum ini.
    • Diharapkan juga di forum ini, semua anggota bisa memberikan sumbangsih berupa apapun sehingga bisa menyadarkan seluruh anggota keluarga dan orang lain tentang perlunya kita meneruskan perjuangan Pouding Father kita.
    • Ua Udung bahkan menyarankan Forum ini menjadi alat sementara untuk mengelola Administrasi Pesantren sebagai langkah awal dari sistem Transparansi pengelolaan Pesantren.Bahkan diharapkan forum ini pula yang menjadi pengawas sementara.
  2. Membuat "Donatur Tetap" Ialah kelompok orang (baik Anggota keluarga atau siapa saja) yang bersedia dan punya komitmen untuk menyumbangkan hartanya secara kontnyu untuk kepentingan perjuangan Bngkitnya Pesantren Jatiluhur.Mengapa donatur tetap?,
    1. Diharapkan uang dari donatur ini kita bisa gunakan untuk kepentingan Anggota dan pesantren.InsyaAllah mudah-mudahan bisa dijadikan cikal bakal berdirinya yayasan atau apapun, sehingga bisa dipakai untuk mewujudkan konsep-konsep yang tersebar tadi.
    2. Diharapkan pula Uang dari donayur ini bisa menjadi alat untuk membenahi kondisi managemen pesantren yang secara bertahap menuju pengelolaan pesantren yang profesional, transparan, dan akuntabel.




-

Kamis, 08 September 2011

POUNDING FATHERS OF PST JATILUHUR


Pesantern Jatiluhur yang kemudian ada pengkayaan istilah pesantren SAJUL MA'LA jadi sebuah kata atau istilah yang banyak arti, pengaruh, dan wibawa bagi sebagian orang, tentu bukan karena segi teritorial saja, melainkan sebuah lembaga yang banyak memberi manfaat bagi keluarga, atau alumni santri yang mendapat manfaat banyak dari pesantren itu.
Pesantren ini dibangun, dari sebuah niat soleh dan perjuangan yang pangjang.dari pouding fatrer kita yaitu H Muhamad Rofii.sebagai pendiri dan H Lukmanul Hakim sebagai pembaharu dan pengembang da'wah.di sekitar pesantren

Sosok kedua tokoh tersebut sangat berperang besar pada besarnya pondok pesantren.
Kedua tokoh ini mengebangkan da'wah yang menyeluruh.

  1. Pengembangan da'wah di pesantren. Ialah da'wah edukai, yaitu pengembangan sumber daya manusia agar bisa melanjutkan da'wah dimasa depan
  2. Pengebangan da'wah di masyarakat Ialah mendidik, mengarahkan masyarakat agar lebih soleh dan luas wawasan keisamannya
  3. Membentuk pola pikir keluarga dan masyarakat
  4. Dan masih banyak karya-karya yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat
Mungkin masih banyak dari keluarga yang masih merasakan hasil karya dari pouding father kita.
Pertanyaanya Akankah kita biarkan pola pikir keislaman yang masih terbentuk kita biarkan Sekuler mengubahnya?

Rabu, 07 September 2011

BISMILLAHIROHMAN NIRROHIIM

Sekedar Ide dan pandangan saya tentang apa yang diamanatkan dari orang tua saya Almarhum H Muhamad Rofii.
Ada 3 hal yang paling menonjol dari amanat itu, Ialah:
  1. Agama, ialah agama Islam yang menyeluruh
  2. Keluarga, ialah menyangkut Mimih, Ua Dodi, Saudara Perempuan, dan Saudara yang kurang mampuh (ini meliputi saudara keturunan Eyang Gunawi, dan Eyang Mugni
  3. Pesantren, ialah maha karya Bapak termasuk ajaran-ajarannya
Untuk itu maka saya menganggap hal ini wajib hukumnya melaksanakan amanat tersebut
Kali ini saya akan menyoroti tentang Bagaimana kita bengelola ketiga hal tersebut.

  • Aset. Banyak sekali aset yang dimiliki, diantaranya
  1. Mimih dan Ua Dodi Merupakan Aset yang menjadi pemersatu keluarga
  2. Semangat atau Ajaran-ajaran Bapak yang kalau boleh saya ganti istilahnya Ialah Idologi
  3. Pondok Pesantren yang masih menjadi ikon bagi lingkungan sebagai pesantren yang masih mempunyai Brent
  4. Keturunan yang intelek, dan punya kemampuan dan keahlian
  5. Dan masih banyak lagi
  • Sasaran Pengelolaan. Sangatlah penting kita mempunyai sasaran atau jalur pengelolaan, karena ini menyangkut managemen yang berdasarkan Amanat Bapak Almarhum.
  1. Pengelolaan Dawah Islamiah. Ini merupakan area kegiatan dakwah yang arahnya ke semua anggota keluarg dan keturunannya dan juga meliputi lingkungan dan masyarakat umum seperti pengajian kemis untuk ibu-ibu, pengajian jumat untuk bapak-bapak, pengajian alumni bulanan atau pengajian-pengajian lainnya.Inilah Sasaran yang harus dilanjutkan,dikembangkan dan dikelola
  2. Pengelolaan pemeliharaan hubungan nasab keluarga meliputi pengelolaan silaturrohim, sosial, dan kepedulian sosial keluarga. 
  3. Pengelolaan Pondok Pesantren. Didalamnya meliputi, pengembangan Edukasi
Untuk memenej atau mengelola agar sasaran tersebut bisa jalan ,maka kita membutuhkan perangkat-perangkat tertentu dengan tugas dan tanggungjawab tertentu, diantaranya:

  • Konsorsium. Yaitu Organisasi yang membawahi, mensuport, mengawasi, dan mengarahkan 3 atau lebih organisasi yang mengelola 3 sasaran di atas.Misalnya Yayasan
  • Organisasi yang mengelola sasaran ke1
  • Organisasi yang mengelola sasaran ke 2
  • Organisasi yang mengelola sasaran ke 3